Tak Bisa Sembarangan, Patuhi 6 Etika saat Datang ke Masjid

Tak Bisa Sembarangan, Patuhi 6 Etika saat Datang ke Masjid

MASJID AL-IMAN | Jakarta – Mendatangi masjid tidak bisa dilakukan sembarangan. Hal tersebut dikarenakan masjid merupakan rumah ibadah bagi umat Islam, juga sebagai rumah Allah SWT di bumi.

Untuk itu, kaum muslimin mesti bisa mematuhi etika-etika ketika hendak mendatangi masjid. Etika ini berlaku, khususnya ketika akan melakukan urusan peribadatan seperti salat berjamaah.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah.” (QS. At-Taubah: 18).

Melansir dari Al-Islam, Jumat (10/2/2023), umat Islam dianjurkan untuk sering melakukan kunjungan ke masjid. Imam Ja’far ash-Shadiq mengungkapkan, alasan umat Islam harus sering mengunjungi masjid karena masjid adalah rumah-rumah Allah SWT di bumi.

Adapun salah satu tujuannya yaitu untuk menunaikan salat berjamaah. Seperti sabda Rasulullah SAW, yang artinya “Seseorang yang berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT.” (HR. Ibnu Majah dan Muslim).

Berikut ini 6 etika yang harus dipatuhi ketika mengunjungi masjid:

1. Motivasi

Seorang muslim harus mendatangi masjid dengan penuh motivasi, sekalipun dia harus berjalan kaki dari tempat yang jauh. Pasalnya, ada keutamaan bagi orang yang mendatangi masjid dengan jalan kaki, apalagi mereka akan saling bertemu dengan orang-orang beriman.

Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang paling banyak mendapatkan pahala dalam salat adalah mereka yang paling jauh (jarak rumahnya ke masjid), karena paling jauh jarak perjalanannya menuju masjid. Dan orang yang menunggu salat hingga dia melaksanakan salat bersama imam itu lebih besar pahalanya dari orang yang melaksanakan salat kemudian tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Rapi dan Wangi

Mendatangi masjid juga dianjurkan dengan mengenakan pakaian terbaik, rapi, lengkap dengan wewangian. Hal itu sebagai rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, sekaligus menunjukkan bahwa umat Islam adalah kaum yang indah.

“Sesungguhnya Allah senang bila melihat hamba-hambanya memperlihatkan ‘nikmat’ yang telah dianugerahkan atasnya.” (HR Ahmad).

Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah berkata,

وَيَسْتَحِبُّونَ لِلْوَاحِدِ الْمُطِيقِ عَلَى الثِّيَابِ أَنْ يَتَجَمَّلَ فِي صَلَاتِهِ مَا اسْتَطَاعَ بِثِيَابِهِ وَطِيبِهِ وَسِوَاكِهِ

“Sesungguhnya para ulama menganjurkan bagi seseorang yang memiliki kemampuan untuk memperindah pakaiannya sesuai dengan kemampuannya, baik itu berkaitan dengan pakaian, wangi-wangian, dan juga siwak.” (At-Tamhiid, 6: 369)

3. Suci dan Bersih

Seorang muslim mesti memastikan kesuciannya ketika mengunjungi masjid, baik itu suci pakaian, perhiasan, hingga dirinya sendiri. Termasuk juga menjaga kebersihan diri dan lingkungan masjid.

Imam Ja’far bin Muhammad as-Sadiq mengatakan, “Orang yang pergi ke masjid dengan kemurnian (jasmani dan spiritual), Allah menyucikan orang ini dari dosa dan memasukkannya ke dalam jemaah masjid.”

Baca Juga: Masjid Agung Sheikh Zayed Abu Dhabi Simpan Sejuta Pesona

4. Hindari Barang Najis

Berkenaan dengan menjaga kesucian, itu berarti umat Islam dianjurkan untuk menghindari membawa ataupun mengenakan barang najis. Untuk itu, pastikan pakaian dan perhiasan seperti jam tangan, dan lain sebagainya tidak terkena najis ketika mengunjungi masjid.

5. Hindari Bau Mulut

Orang bau mulut diimbau tidak mendatangi masjid sampai bau mulutnya hilang. Bau mulut ini biasa ditimbulkan dari memakan makanan dengan bawang putih, bawang merah, dan segala jenis makanan yang dapat menyebabkan bau mulut.

Rasulullah bersabda, “Barang siapa yag memakan bawang putih, bawang merah, atau bawang daun, maka jangan sekali-kali mendekat ke masjid kami ini, karena malaikat merasa terganggu dari apa yang dengannya manusia terganggu.” (HR Muslim).

6. Dilarang ke Masjid bagi Orang Junub dan Haid

Orang yang sedang dalam keadaan junub atau haid dilarang untuk mendatangi masjid-masjid Allah. Mereka baru diperbolehkan mendatangi masjid ketika sudah dalam keadaan suci dengan melakukan mandi besar.

Allah berfirman, “(Dan jangan pula menghampiri masjid), sedang kamu dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi.” (QS An Nisa: 43).[]

Sumber : Langit7.id

Share :

Add New Comment

 Your Comment has been sent successfully. Thank you!   Refresh
Error: Please try again