SEJARAH
SEJARAH SINGKAT MASJID AL IMAN ELOK
Membangun masjid adalah pekerjaan pertama yang Rasulullah SAW lakukan ketika sampai di Madinah. Masjid adalah sarana utama untuk pemberdayaan masyarakat Islam. Masjid pada masa Rasulullah Shallallaahu „Alaihi Wasallam dan generasi Islam pertama dijadikan sebagai pusat kegiatan dakwah, sentra pengembangan keilmuan, membangun pemikiran umat, pendidikan dan sosial. Disanalah tempat para sahabat Rasul SAW menimba ajaran-ajaran Islam dan tempat memecahkan segala urusan mereka sehari-hari. Masjid di masa Rasulullah SAW bukan hanya sebagai tempat penyaluran emosi religius semata, tetapi ia telah dijadikan pusat aktivitas umat.
Dalam kontek masjid merupakan cita cita besar yang dapat menjadi sebuah tempat kebanggan warga sekaligus tempat untuk beribadah bagi warga cipinang elok. Atas dasar pemikiran tersebut oleh bapak Ir. H. Purwadi Mangunwardoyo MM dan bapak Ir. H. Tebyan A’maari, MM sebagai perintis sekaligus pencetus untuk mengusulkan mendirikan Masjid yang mampu menjadi simbol bagi warga Cipinang Elok. Pada tahun 1975, Bapak Ir. H. Purwadi Mangunwardoyo MM dan bapak Ir. H. Tebyan A’maari, MM mengusulkan untuk mendirikan sebuah yayasan. Pada 1977 didirikanlah yayasan Masjid Al Iman yang diketuai oleh Drs Ramli Tayyab. untuk mewujudkan ide pembangunan masjid tersebut. Pembangunan masjid awalnya mendapat bantuan dana dari APBD telah mendapat izin pembangunan masjid sesuai Keputusan Gubernur No D.IV-9801/d/11/76 dan telah diresmikan pembukaannya oleh Walikota Jakarta Timur kala itu yaitu Bp. Haji Sofjan Hakim dan Ustad yang pertama mengajar di Masjid Al Iman adalah Ustad Abdul Muthalib dari Maluku.
Seiring berjalannya waktu, masjid pun sudah tak mampu lagi menampung banyaknya jamaah yang kian bertambah. Selain itu karena konstruksi bangunan yang sudah lama, membuat bangunan masjid harus direnovasi. Pada tahun 2000 tepatnya tangal 14 Agustus 2000, Yayasan Masjid Al Iman telah mendapatkan Izin Bangunan Baru untuk Masjid sesuai Keputusan Gubernur Nomor 05772/IMB/2000. Dengan diterbitkannya IMB maka renovasi pembangunan masjid telah dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya.
Masjid Al Iman yang bangunan awalnya satu lantai, sekarang berdiri kokoh menjadi 3 (tiga) lantai dengan kapasitas +/- 1000 jamaah. Lantai 1 (satu) sebagai ruang utama Masjid dengan kapasitas 500 jamaah sedangkan Lantai 2 (dua) terdapat ruang serbaguna bisa menampung sejumlah 500 Jamaah. Ruangan serbaguna selain digunakan untuk ruang shalat, juga dimanfaatkan untuk kegiatan keumatan yang lain seperti kajian, ruang praktek ibadah anak-anak, acara pernikahan dan sebaginya. Ruangan paling atas dilantai 3 terdapat ruang balkon yang digunakan untuk ruang belajar, ruang ustad dan musafir sedangkan ruangan sekretariat Masjid berada di Teras depan Masjid.
Dilingkungan komplek masjid juga terdapat kegiatan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA). Kegiatan TPA ini merupakan salah satu unit kegiatan yang dimiliki oleh Masjid Al Iman yang dirancang untuk memfasilitasi anak-anak dalam mempelajari Al-qur'an dan mengamalkannya. Gedung TPA dibangun tahun 1993, tepatnya tanggal 13 Desember telah diresmikan oleh Ibu Hj. S Sumiarsih Surjadi Sudirdja istri Gubernur DKI Jakarta.